Mata kuliah Evaluasi Dan Supervisi BK
Dosen Pengampu : Drs. G. Rohastono Ajie, M.Pd
Penyusun
:
Rozy Setyono (15110070)
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI SEMARANG
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami selaku
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Belajar dan Pembelajaran dengan tema
Evaluasi Belajar dan Pembelajaran ini dengan tepat waktu.
Kami
mengulas beberapa hal dalam makalah ini yaitu tentang pengertian dan prinsip
umum mengenai model Evaluasi Discrepancy
Kami selaku penulis menyadari bahwa masih perlu adanya penyempurnaan dalam
makalah ini,untuk itu kami mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang
bersifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah Belajar dan Pembelajaran dengan tema Evaluasi Belajar dan
Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta khususnya bagi
penulis sebagai penambah wawasan dan pengetahuan.
Semarang, 15 April 2018
Penyusun
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………..………….………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………..…………………………………...
- Latar Belakang ……………………………………………………………
- Rumusan Masalah………….………………………….......……………...
- Tujuan ……………………………………………. .…………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………………....………………………….
- Pengertian…………….............................................…...………………....
- Tujuani………………………..………………………...………................
- Tahap-tahap Evaluasi………………………………..………………….....
- Kelebihan an Kekurangan…………………………...………………….....
BAB III PENUTUP………………………………………………….…………………….
- Kesimpulan………………………………………….……………………
- Prakata penutup……………………...……………………..…………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………….……..………………….
Evaluasi belajar dan pembelajaran sangatlah penting
utamanya di dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan evaluasi digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian peserta didik dalam menempuh mata
pelajaran yang telah disajikan. Sehingga untuk mengetahui apakah tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai, apakah aktivitas yang
dilakukan telah berhasil mencapai sasaran, apakah prosedur kerja yang dilakukan
sudah tepat, apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara
optimal untuk mencapai tujuan, dan apakah elemen-elemen pendukung kegiatan sudah
berfungsi dengan baik, digunakan suatu evaluasi untuk semua hal tersebut. Peran
evaluasi merupakan hal yang sangat penting dan keberadaannya tidak dapat
tergantikan. Dengan adanya evaluasi seorang pengajar akan mampu melihat
perkembangan dari setiap peserta didiknya dan dapat melakukan tindakan lebih
lanjut manakala peserta didiknya mengalami kemunduran dalam pencapaian hasil
belajar atau peserta didik belum mampu mencapai prestasi yang optimal.
Sehingga untuk dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan benar,
seorang pendidik atau guru dipersyaratkan mengetahui berbagai dimensi yang
terkait dengan evaluasi. Terutama yang berkaitan dengan hakikat evaluasi,
prinsip-prinsip evaluasi, jenis-jenis evaluasi dan prosedur evaluasi di dalam
pembelajaran. Untuk itu, di dalam makalah ini kami akan mengulas hal-hal
penting yang erat kaitannya dengan evaluasi belajar dan pembelajaran. Sehingga
nantinya dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau acuan dalam melakukan
proses evaluasi.
Makalah Belajar dan Pembelajaran dengan tema Evaluasi Belajar dan
Pembelajaran ini kami susun dengan rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa pengertian Model Evaluasi Discrepancy
- Apa saja tujuan dari evaluasi?
- Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahanya?
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
- Agar pembaca dapat memahami tentang pengertian dan prinsip umum Evaluasi Discrepancy
- Agar pembaca dapat mengetahui tentang tujuan-tujuan dari adanya Evaluasi Discrepancy
- Agar pembaca dapat mengetahui tentang kelebihan dan kelemahan Evaluasi Discrepancy
- Agar penulisan ini dapat dijadikan sebagai suatu referensi bagi guru kaitannya dengan penerapan evaluasi pembelajaran.
1. MODEL EVALUASI DISCREPANCY
A. Pengertian Discrepancy (Kesenjangan)
Kata discrepancy adalah istilah Bahasa inggris, yang diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia menjadi “kesenjangan”. Model ini yang dikembangkan oleh
Malcolm Provus ini merupakan model evaluasi yang berangkat dari asumsi bahwa
untuk mengetahui kelayakan suatu program, evaluator dapat membandingkan antara
apa yang seharusnya dan diharapkan terjadi (standard)
dengan apa yang sebenarnya terjadi (performance)
sehingga dapat diketahui ada tidaknya kesenjangan (discrepancy) antara keduanya yaitu standar yang ditetapkan dengan
kinerja sesungguhnya.
Evaluasi
kesenjangan program, begitu orang menyebutnya. Kesenjangan program adalah
sebagai suatu keadaan antara yang diharapkan dalam rencana dengan yang
dihasilkan dalam pelaksanaan program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat kesesuaian antara standard yang sudah ditentukan dalam
program dengan penampilan aktual dari program tersebut
Menurut
Provus evaluasi adalah untuk membangun dan affirmatif, tidak untuk menghakimi.
Model Evaluasi Discrepancy/ Pertentangan ( Provus, 1971) adalah suatu
model evaluasi program yang menekankan pentingnya pemahaman sistem sebelum
evaluasi. Kapan saja kita sedang mencoba untuk mengevaluasi sesuatu, ditekankan
bahwa kita harus mempunyai pemahaman tepat dan jelas atas hal yang dievaluasi,
untuk menetapkan standar.
Model
ini merupakan suatu prosedur problem-solving untuk mengidentifikasi kelemahan
(termasuk dalam pemilihan standar) dan untuk mengambil tindakan korektif. Di
dalam kasus suatu sistem yang kompleks seperti suatu proyek, obyek evaluasi
bisa belum jelas dan sukar untuk dipahami. Klarifikasi obyek evaluasi obyek
adalah sangat perlu untuk membuat evaluasi terlaksana.
B. Tujuan
Tujuan evaluasi program
dengan model discrepancy
adalah untuk membantu administrator
mengambil sebuah keputusan
untuk keberlangsungan program
selanjutnya. Penelitian evaluasi program dengan model discrepancy ini
difokuskan pada tiga
aspek yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program konseling individu di
SMP Laboratorium Universitas
Negeri Malang. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian evaluasi program ini adalah kuesioner
evaluasi program
konseling individu sebagai instrumen
utama yang ditunjang oleh pedoman
wawancara dan studi dokumentasi.
C. Langkah – Langkah
Tahap evaluasi program
model discrepancy
menggunakan tahap yang dirumuskan
oleh McKenna dalam Putro,
Eko, dkk. (2009:
21) yang terdiri dari enam
tahap. Keenam tahap tersebut secara
komprehensif dijelaskan
sebagai berikut: (a) memutuskan
program yang akan dievaluasi;
(b) menentukan sasaran program
(standar) yang menjadi dasar evaluasi;
(c) merencanakan evaluasi; (d) melaksanakan
rencana evaluasi dan mengumpulkan
informasi; (e) menentukan
kesenjangan antara sasaran program
(standar) dengan pencapaian program;
dan (f) merencanakan tindakan selanjutnya.
proses evaluasi pada
langkah-langkah dan isi kategori sebagai cara memfasilitasi perbandingan
capaian program dengan standar, sementara pada waktu yang sama mengidentifikasi
standar untuk digunakan untuk perbandingan di masa depan. Argumentasi Provus,
bahwa semua program memiliki daur hidup (life cycle). Karena program
terdiri atas langkah-langkah pengembangan, aktivitas evaluasi banyak diartikan
adanya integrasi pada masing-masing komponennya.
a.
Dalam
definition stage (tahap definisi), staf program mengorganisir a)
gambaran tujuan, proses, atau aktivitas dan kemudian b) menggambarkan sumber
daya yang diperlukankan. Harapan atau standar ini adalah dasar dimana evaluasi
berkelanjutan tergantung.
b.
alam
installation stage (langkah instalasi), desain/ definisi
program menjadi standar baku untuk diperbandingkan dengan penilaian operasi
awal program. Gagasannya adalah untuk menentukan sama dan sebangun, sudah atau
tidaknya program telah diterapkan sebagaimana desainnya.
c.
Dalam
product stage (tahap proses), evaluasi ditandai dengan pengumpulan
data untuk menjaga keterlaksanaan program. Gagasannya adalah untuk
memperhatikan kemajuan kemudian menentukan dampak awal, pengaruh, atau efek.
d.
Dalam
product stage (tahap produk), pengumpulan data dan analisa
yang membantu ke arah penentuan tingkat capaian sasaran dari outcome.
Dalam tahap 4 ini pertanyaannya adalah “Apakah sasaran program telah dicapai?”
Harapannya adalah untuk merencanakan follow up jangka panjang
pemahaman atas dampak
e.
(optional)
tahap cost-benefit menunjukkan peluang untuk membandingkan hasil dengan
yang dicapai oleh pendekatan lain yang serupa.
D. Kelebihan Dan Kelemahan
a.
Kelebihan
·
Mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan program dan untuk tindakan korektif ambil untuk menentukan
atau memperbaikinya
b.
Kelemahan
·
Kurang sistematis
·
Hanya menekan pada
objek sasaran
·
Memberi penekanan
pada kesenjangan yang sebenernya merupakan persyaratan umum bagi semua kegiatan
evaluasi
Melakukan evaluasi
dengan model Goal Attainment dengan metode Observasi
No
|
PERNYATAAN
|
JAWABAN ALTERNATIF
|
|
YA
|
TIDAK
|
||
1.
|
Menggunakan Pola 17+
|
|
|
2.
|
Per guru BK melayani 150 Siswa
|
|
|
3.
|
Dalam penyusunan Program melibatkan kepala sekolah
|
|
|
4.
|
Memiliki satuan layanan program BK di sekolah
|
|
|
5.
|
Pogram terlaksana sesuai jadwal/ rencana
|
|
|
6.
|
Mememiliki ruang khusus konseling
|
|
|
7.
|
Kelengkapan struktur BK dan Dokumen-dokumen
terpenuhi
|
|
|
8.
|
Menindak lanjuti siswa yang bermasalah
|
|
|
9.
|
Mengidentifikasi setiap instrumen yang digunakan
dalam program yang direncanakan
|
|
|
10.
|
Menyimpan dokumen program BK di sekolah
|
|
|
11.
|
Jadwal khusus pelaksanaan BK di sekolah
|
|
|
12.
|
Menyediakan absensi pelaksanaan program
|
|
|
13.
|
Mengidentifikasi ketersediaan dana dari
sekolah
|
|
|
14.
|
Bekerja sesuai aturan di sekolah
|
|
|
15.
|
Pelaksanaan program BK di sekolah berdasarkan RPBK
|
|
|
Melalui pertanyaan/
pernyataan sebagai berikut :
PERTANYAAN
1.
Mengamati apakah ada
tujuan yang ingin dicapai?
2.
Mengamati apakah
tujuan BK sudah terealisasi ?
3.
Mengamati program BK
yang ada disekolah apakah sudah sesuai tujuan?
4.
Mengemati apakah ada
upaya untuk mencapai tujuan yang dibuat?
5.
Mengamati apakah
pelaksanaan kegiatan BK yang ada disekolah sesuai dengan tujuan kurikulum BK?
6.
Mengamati apakah
point2 pernyataan instrumen yang diberikan sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai?
7.
Mengamati apakah pelaksanaan program BK
di sekolah sesuai dengan tujuan Rencana Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling
(RPBK)?
8.
Mengamati
apakah tujuan pelaksanaan program BK ditulus dengan rinci?
9.
Mengamati apakah organisasi pelaksanaan program
layanan BK sesuai drengan tujuan yang telah dibuat?
10. Mengamati apakah satuan layanan program BK di sekolah sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu memandirikan siswa agar berkembang
dengan optimal?
BAB III
KESIMPULAN
Discrepancy (Kesenjangan)merupakan model
evaluasi yang berangkat dari asumsi bahwa untuk mengetahui kelayakan suatu
program, evaluator dapat membandingkan antara apa yang seharusnya dan
diharapkan terjadi (standard) dengan
apa yang sebenarnya terjadi (performance)
sehingga dapat diketahui ada tidaknya kesenjangan (discrepancy) antara keduanya yaitu standar yang ditetapkan dengan
kinerja sesungguhnyamerupakan model evaluasi yang berangkat dari asumsi bahwa
untuk mengetahui kelayakan suatu program, evaluator dapat membandingkan antara
apa yang seharusnya dan diharapkan terjadi (standard)
dengan apa yang sebenarnya terjadi (performance)
sehingga dapat diketahui ada tidaknya kesenjangan (discrepancy) antara keduanya yaitu standar yang ditetapkan dengan
kinerja sesungguhnya. Dalam pelaksanaa program yang telah dibuat oleh guru
BK,hal tersebut sangat riskan terjadi. Oleh karena itu diatas sudah dijabarkan bawasannya apa
itu pengertian, tujuan, dan lain sebagainya mengenai Discrepancy. Untuk
menanggulangi terjadinya kesenjangan yang tidak diharapkan tersebut, inovasi
evaluasi program dan pelayanan BK.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kritik dan saran sangat kami harapkan. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Suharsimi
dkk. 2004. “Evaluasi Program
Pendidikan(Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan)”. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Suharsimi,
dkk. 2008 “Evaluasi Program
Pendidikan(Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan)”. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Putro,
Eko, dkk. 2009 “Evaluasi Program BK
(Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik”. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Nanda, Wahyu Eka Saputra. 2016.
Jurnal BK “Evaluasi program konseling individu di smp laboratorium universitas
negeri malang dengan model discrepancy”.
Malang : BK UAD. Vol. 2. No. 1. Hal 1-10.
Slamet, Agung Kusmanto, dkk. 2014. Jurnal BK “The Development Of Evaluation Program Model
Guidance And Counseling Service Based On Cse-Ucla Of Juniro High School In
Kudus”. Semarang : BK Unnes. Vol.3.No.1
0 comments:
Post a Comment