Responsive Banner design
Home » » Contoh RPL BKP, (POP BK) Menumbuhkan Rasa Percayadiri

Contoh RPL BKP, (POP BK) Menumbuhkan Rasa Percayadiri



SMP NEGERI 3 KARANGRAYUNG
  
Jl Karangrayung - Godong


 
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A
Komponen
Layanan Dasar
B
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
C
Topik / Tema Layanan
Menumbuhkan kepercayaan diri
D
Fungsi Layanan
Pemahaman
E
Tujuan
Setelah mengikuti bimbingan kelompok siswa diharapkan mampu:
1.   Memiliki rasa percaya diri yang baik
2.   Bersosialisasi dengan baik
3.   Menghilangkan rasa kurang percaya diri
G
Sasaran Layanan
Kelas VII
H
Materi Layanan
Cara menumbuhkan kepercayaan diri
I
Waktu
1x 30 Menit
J
Sumber Materi
·   Angelis, Barbara D. 2005. Percaya Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
·   Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara
K
Metode/Teknik
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab/ Teknik Round Robin
L
Media / Alat
Kertas dan Pulpen
M
Pelaksanaan

Tahap
Uraian Kegiatan



1. Tahap Pembentukan

1.    Menerima secara terbuka dan mengucap terima kasih
2.    Berdo’a
3.    Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok
4.    Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
5.    Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok
6.    Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok
7.    Perkenalan dilanjutkan dengan permainan





2. Tahap Peralihan
1.   Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
2.   Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
3.   Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut
4.   Memberi contoh topik bahasan yang dikemukakan dan dibatasi dalam kelompok

3. Tahap Kegiatan
1.    Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan
2.    Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
3.    Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan pemimpin kelompok
4.    Pembahasan topik tersebut secara tuntas
5.    Selingan
6.    Menegaskan komitmen para anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4. Tahap Pengakhiran
1.    Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan akan diakhiri
2.    Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing
3.    Pembahasan kegiatan lanjutan
4.    Peran serta tanggapan anggota kelompok
5.    Ucapan terima kasih
6.    Berdo’a
7.    Perpisahan
M
Evaluasi


1.  EvaluasiProses
Pemimpin kelompok melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1.  Menumbuhkan  antusiasme  peserta  dalam mengikuti kegiatan
2.    Membangun dinamika kelompok
3.    Memberikan penguatan  dalam membuat langkah yang akan dilakukannya
2.  Evaluasi Hasil
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, antara lain :
1.  Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman anggotakelompok dalam bimbingan kelompok
2.    Mengamati perubahan perilaku anggota kelompok setelahbimbingan kelompok
3.    Anggota kelompok mengisi instrumen penilaian dari Pemimpin kelompok




LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.      UraianmateriBimbinganKelompok



                                                                          Semarang,                  2017
Mengetahui
Kepala Sekolah,                                                                                     Praktikan



                                                                                                            Ferianto
                                                                                                            NPM.15110048
                                                                                                           


Lampiran 1. Uraian Materi
MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
A.      Pengertian Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berfungsi untuk mendorong individu dalam meraih kesuksesan yang terbentuk melalui proses belajar individu dalam interaksinya dengan lingkungan. Dalam interaksinya, individu mendapat umpan balik yang dapat berupa hadiah dan hukuman. Kepercayaan diri di definisikan sebagai suatu keyakinan individu untuk mampu berprilaku sesuai dengan yang diharapkan. Individu yang mempunyai rasa kepercayaan diri adalah individu yang mampu bekerja secara efektif, dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Kepercayaan diri sering di identikkan dengan kemandirian meski demikian individu yang kepercayaan dirinya tinggi pada umumnya lebih mudah untuk terlibat secara pribadi dengan individu lain yang akan lebih berhasil dalam menjalin hubungan secara interpersonal.
Menurut Lindenfield (1997: 3) “bahwa orang yang percaya diri ialah orang yang merasa puas dengan dirinya”. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri lahir dari kesadaran jika seorang individu memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan. Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang diinginkan tercapai.
Menurut Hakim (2005 : 6) “kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya”. Individu yang percaya diri akan merasa yakin terhadap dirinya sendiri. Individu juga merasa optimis dalam melakukan segala aktivitasnya sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan-kelebihannya serta dapat membuat tujuan hidup yang realistik bagi dirinya, artinya individu itu menetapkan tujuan hidup yang tidak terlalu tinggi baginya sehingga ia dapat mencapai tujuan hidup yang ia tentukan. Individu yang dapat mencapai tujuan hidupnya akan merasa mampu untuk melakukan sesuatu dalam dirinya sendiri.
Menurut Mastuti (2008: 13) “kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya”. Individu yang memiliki sikap positif seperti yang dikemukakan oleh mastuti tersebut nantinya akan mempunyai rasa optimis di dalam melakukan segala hal, serta mempunyai harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Rasa percaya diri merujuk pada beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang untuk meyakini terhadap segala aspek-aspek kelebihan dalam dirinya, merasa mampu untuk melakukan sesuatu, memiliki penilaian positif terhadap dirinya ataupun situasi yang dihadapinya, serta memiliki rasa optimis dalam mencapai tujuan hidupnya. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian individu yang berfungsi mendorong individu dalam meraih kesuksesan melalui hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, bekerja secara efektif serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab.

B.       Jenis - Jenis Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri bersumber dari dalam diri individu dan dari luar/tingkah laku individu. Oleh karena itu kepercayaan diri dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Lindenfield (1997:4) mengemukakan bahwa:
1.      Kepercayaan Diri Batin
Kepercayaan diri batin ialah kepercayaan diri yang tumbuh dari dalam diri seseorang dan sebagai acuan pada tindakan yang akan dilakukan dalam berbagai situasi. Menurut Lindenfild (1997: 4-7) “ada empat ciri utama yang khas pada orang yang mempunyai percaya diri batin yang sehat. Keempat ciri itu adalah cinta diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas, berfikir positif”.
2.      Kepercayaan Diri Lahiriah
Kepercayaan diri lahiriah ialah kepercayaan diri seseorang yang akan dilaksanakan dalam berbagai situasi dan didorong dari dalam oleh kepercayaan diri batin. Percaya diri tidak hanya dirasakan oleh individu yang bersangkutan. Namun dipandang perlu oleh seseorang untuk memberikan kesan percaya diri pada dunia luar.
Berkenaan dengan hal tersebut maka individu yang bersangkutan perlu mengembangkan ketrampilan yang meliputi bidang komunikasi, ketegasan, penampilan diri dan pengendalian perasaan. “Adapun manfaat dari ketrampilantersebut adalah komunikasi, penampilan diri, pengendalian perasaan” (Lindenfield, 1997:7-11).
Menurut Hakim (2005: 8-9), orang yang mengalami gejala tidak percaya diri mempunyai ciri-ciri yang tampak, antara lain :
(1) Mudah cemas dalam menghadapi persoalan
(2) Gugup dan terkadang bicara gagap.
(3) Tidak tahu bagaimana cara mengembangkan diri untuk memiliki kelebihan tertentu.
(4) Sering menyendiri dari kelompok yang dianggapnya lebih dari dirinya.
(5) Mudah putus asa.
(6) Cenderung tergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah.
(7) Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah, misalnya dengan menghindari tanggung jawab atau mengisolasi diri, yang menyebabkan rasa tidak percaya dirinya semakin buruk.
C.       Penyebab Timbulnya Rasa Kurang Percaya Diri
Faktor-faktor penyebab rasa tidak percaya diri tersebut adalah:
(1) Perlakuan keluarga yang keras, keluarga lebih banyak mencela daripada memuji. Dan lingkungan yang kurang memberikan kasih sayang dan penghargaan, terutama pada masa kanak-kanak dan pada masa remaja.
(2) Kurangnya komunikasi dalam berinteraksi dengan lingkungan.
(3) Kekurangan jasmani.
(4) Kegagalan yang berulang kali tanpa diimbangi dengan optimisme yang memadai.
(5) Keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal (Idealisme yang tidak realistis)
(6) Kurang memahami nilai dan peranan Iman dalam hidup.
(7) Anak tidak meyakini fungsi diri : anak tidak yakin bahwa keseluruhan dirinya akan berfungsi dengan baik. Sehingga tidak mampu mendorong dirinya untuk berkembang total, maksimal dan optimal. Dengan semua itu, maka anak tersebut tidak dapat mencapai kemandirian.
(8) Belum dapat mengontrol temperament yang lebih baik



D.      Cara Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Adapun cara untuk menumbuhkan kepercayaan diri adalah :
1.    Rileks
Bersikaplah rileks jangan terlalu formal, jika terlalu formal maka akan menyempitkan pemikiran anda dan akan membuat kaku suasana. Dengan bersikap rileks, apa yang sedang dihadapi ataupun dikerjakan akan berjalan dengan suasana santai dan tenang tanpa ketegangan.
2.    Lupakan standar yang ditetapkan orang lain
Lakukanlah sesuatu sesaui dengan standar yang kita miliki, jangan mengikuti standar orang lain. Orang lain memiliki nilai yang berbeda, dan sekeras apa pun mencoba, kita tidak pernah bisa memuaskan semua orang. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut kita gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, ataupun sebutan lainya. Bertahanlah pada standar yang kita miliki, bukan pada standar yang dimiliki oleh orang lain. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita kecil tapi lincah dan cerdas, gendut tapi pintar, membosankan tapi kreatif dan lain sebagainya.
3.    Memperbaiki penampilan
Perbaikilah penampilan, memang yang sebenarnya dilihat oleh orang lain untuk pengenalan lebih lanjut adalah sikap dan kepribadian diri, tapi penampilan juga perlu untuk ditunjukkan yang lebih baik agar orang bisa tertarik melihat penampilan kita.
4.    Memperbaiki diri
Perbaikilah diri kita, baik dari segi kepribadian, sikap, karakter dan lain sebagainya. Demikian pula menggali bakat, skill dan kemampuan agar menjadi manusia yang hebat. Dengan perbaikan tersebut seseorang akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, selain itu akan menumbuhan rasa percaya diri.
5.    Selalu Berpikir Positif
Dengan berpikir positif kita akan melakukan sesuatu tanpa beban pikiran, akan tumbuh rasa percaya diri. Oleh karena itu hilangkanlah pemikiran-pemikiran negatif yang ada pada diri. Kembangkan pikiran-pikiran positif yang akan mempengaruhi tindakan untuk menjadi pribadi  lebih baik lagi.
6.    Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan
Janganlah minder jika melihat orang lain mempunyai kelebihan, karena dibalik kelebihannya dia pasti mempunyai kekurangan. Begitupun sebaliknya jangan minder dengan kekurangan anda karena dibalik itu anda mempunyai kelebihan. Lakukan saja apa yang bisa anda lakukan dan kerjakan yang terbaik.
7.    Menjadi diri sendiri
Setiap orang sudah diberikan oleh Tuhan kebaikan dan kelebihan, tidak perlu minder dengan kekurangan diri. Jadilah diri sendiri dengan melakukan yang terbaik, karena orang lain belum tentu lebih baik dari kita. Kita yang tahu apa yang terbaik untuk kita, oleh karena itu lakukan yang terbaik dan perbaiki diri serta mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik.
8.    Bebas berpikir dan berekspresi
Janganlah kungkung pemikiran anda dengan pemikiran-pemikiran yang tidak berguna, berpikirlah positif dan hal yang baik-baik. Begitupun kerjakan sesuatu sesuai dengan keinginan anda selama tidak melanggar aturan, anda bebas untuk berekspresi selama tidak merugikan orang lain dan melanggar aturan.
9.    Belajarlah dari kesalahan
Belajarlah dari kesalahan, agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. perbaikilah diri karena hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan diri. Rasa percaya diri anda mungkin tertutup oleh ketakutan untuk mengulang kesalahan yang pernah anda lakukan di masa lalu.  Untuk mengatasi hal ini, anda justru harus mempelajari lagi kesalahan-kesalahan tersebut sehingga tidak akan terulang lagi di masa depan.
10.     Bersyukur atas apa yang Anda miliki
Minder dengan kekurangan hanya akan menghancurkan kepercayaan pada diri sendiri, bersyukurlah atas apa yang telah Tuhan berikan. Tidak ada yang sempurna didunia ini, yang perlu dilakukan adalah melakukan yang terbaik untuk diri kita dan terus mengembangkan kemampuan yang ada pada diri kita.



0 comments:

Post a Comment

KONSELOR INDONESIA. Powered by Blogger.

Search This Blog

Popular Posts

Pages

Kosong

Kosong