Responsive Banner design
Home » » Contoh RPL KLASIKAL STOP BULYING + MATERI LAYANAN

Contoh RPL KLASIKAL STOP BULYING + MATERI LAYANAN



PEMERINTAH KOTASEMARANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 17 SEMARANG


 
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A
Komponen
Layanan Dasar
B
Bidang Layanan
Sosial
C
Topik / Tema Layanan
Stop Bullying !
D
Fungsi Layanan
Pemahaman
E
Tujuan Umum
Peserta didik/konseli mampu memahami tentang bullying, bahaya perilaku bullying serta berani melawan tindakan bullying
F
Tujuan Khusus
1.    Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bullying
2.    Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab dan dampak negatif bullyng
3.    Peserta didik/konseli dapat memahami cara mencegah dan melawan bullying
G
Sasaran Layanan
Kelas 8
H
Materi Layanan
1.     Pengertian bullying
2.     Sebab-sebab dan dampak negatif bullying
3.     Cara mencegah dan melawan bullying
I
Waktu
2 Kali Pertemuan x  45 Menit
J
Sumber Materi
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra
3.  Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4.  EliasaImania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalamBimbingandanKonseling.Yogyakarta: Paramitra
K
Metode/Teknik
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L
Media / Alat
LCD, Power Point, Stop Bullying !
M
Pelaksanaan

Tahap
Uraian Kegiatan



1. Tahap Awal /
Pedahuluan
1.    Membuka dengan salam dan berdoa
2.    Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3.    Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
4.    Menanayakan kesiapan kepada peserta didik





2. Tahap Inti
1.   Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.   Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
3.   Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4.   Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
5.   Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6.   Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7.   Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.

3. Tahap Penutup
1.    Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2.    Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapatmenghadirkan Tuhan dalam hidupnya

3.    Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4.    Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M
Evaluasi


1.  EvaluasiProses
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan dikertas yang sudahdisiapkan.
2.  Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3.  Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4.  Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
2.  EvaluasiHasil
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1.  Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2.  Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3.  Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4.  Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.       Uraianmateri
2.       Lembarkerjasiswa
3.       Instrumenpenilaian
     
                                                                                                                                                Semarang,     April 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                                                                 Guru BK



Dra.RasunyaSetra, M.Pd                                                                               Drs. RozySetyono, M.Pd.
NIP  19590810 198111 2 002                                                                    NIP. 19671012 200501 1 003










Lampiran 1. Uraian Materi

STOP BULLYING

Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang dan terus menerus.

Terdapat beberapa jenis-jenis bullyinhg. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis, yaitu sebagai berikut:
  1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
  2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
  3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
  4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.


      Sebab-sebab Munculnya perilaku Bullying
1.       Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior
2.       Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama .
3.       Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan (superior)
4.       Kecewa  karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
5.       Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6.       Dianggap  menghina atau mengganggu  kelompok tertentu (gank)

Dampaknegatifbullyingbagiorang yang menjadikorban
1.       Terganggufisiknyaseperticedera, terluka, sakit, dansebagainya’
2.       Tertekanpsikisnya (kejiwaannya) sepertitakut, cemas, rasa tidaknyaman, resah, tertekandangejalatekananpsikis lain.
3.       Pergaulansosialterganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiamdantertutup.
4.       Tergangguprestasibelajarnyasepertinilaijelek, tidakkonsentrasibelajar, lupamengerjalkantugas, sampaimenurunnyarangkingatautidaknaikkelas.

BagaimanaMencegahdanMelawan Bullying
Untukmencegah agar kitatidakmenjadikorbantindakan bullying anatara lain yang dapatkitalakukanadalah:
  1. Hindari membawa atau memakai  barang-barang mahal atau uang yang berlebihan
  2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi
  3. Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying
  4. Jangan  berada di dekat dengan oarang yang suka melakukan tindakan bullying atau berada di sekitar  mereka
  5. Kenali dan perhatikan  pelaku bullying
  6. Jangan ikut-kutan  melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.


Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai berikut:
1.       Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau mengganggu dan diganggu.
2.       Bersikap  tenang saat ada yang mengganggu
jangan biarkan emosi terpancing
3.       Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4.       Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari pertolongan
5.       Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan, laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

0 comments:

Post a Comment

KONSELOR INDONESIA. Powered by Blogger.

Search This Blog

Popular Posts

Pages

Kosong

Kosong