Responsive Banner design

Bimbingan Dan Konseling dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi

URGENSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Rozysetyono113 (12.0301.0036)

Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI SEMARANG

rozy.izor@gmail.com


Abstrak
Abad ini merupakan era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut berdampak besar pada kehidupan masyarakat, karena pada dasarnya hampir seluruh aspek kehidupan orang modern tidak bisa lepas dari pengetahuan dan teknologi. Masyarakat dituntut untuk melek teknologi (technology literacy), yang akan berperan dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Dalam Bimbingan Konseling penggunaan Teknologi Informasi dapat diterapkan dalam berbagai hal, diantaranya konseling melalui Telepon, konseling melalui video-Phone, konseling melalui radio dan televisi, Konseling berbantuan komputer yaitu Email, konseling melalui internet atau chating, konseling melalui surat disket.Urgensi Teknologi Informasi dalam konteks Bimbingan Konseling mengacu pada tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut.

Kata kunci : Tentang pentingnya alat komunikasi dalam bk, pentingnya fungsi dan peran TI dalam BK, pentingnyaKonseling melalui Telepon, pentingnya Konseling melalui video-Phone, pentingnya Konseling melalui radio dan televisi, pentingnya Konseling berbantuan komputer yaitu Email, pentingnya Konseling melalui internet atau chating.

1.     Pendahuluan

Abad ini merupakan era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut berdampak besar pada kehidupan masyarakat, karena pada dasarnya hampir seluruh aspek kehidupan orang modern tidak bisa lepas dari pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat ini. Masyarakat dituntut untuk melek teknologi (technology literacy), yang akan berperan dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.

Hal tersebut juga begitu nampak pada proses pembelajaran di sekolah – sekolah. Pada era sekarang ini paradigma pembelajaran termasuk di dalamnya Bimbingan Konseling telah bergeser dari pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis perkembangan teknologi. Para konselor kini tidak bisa hanya mengandalkan media manual saja, tidak bisa hanya berceramah di dalam kelas saat memberikan penyuluhan secara klasikal sambil menulis di papan tulis, sementara peserta didik hanya duduk, mendengar atau mencatatnya. Keadaan ini akan membuat para siswa tidak antusias, bosan, hingga ujung-ujungnya tidak memperhatikan penyuluhan yang diberikan. Akan lain apabila seorang konselor memberikan penyuluhan dengan menyajikannya dalam bentuk Power Point multi media dengan efek-efek animasi, audio, dan transisi yang disukai anak. Bisa dipastikan para siswa tersebut akan lebih antusias dan akhirnya menggiring mereka untuk mendengar penyuluhan yang diberikan. Begitu juga saat pemberian konseling secara individual. Seorang konselor yang melek teknologi tidak perlu bertatap muka untuk melakukan konseling. Dengan kemajuan teknologi informasi, hal itu bisa dilakukan melalui internet.

2.     Teori-Teori

A. Pengertian dan Fungsi Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputerisasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon rumah, TV, peralatan rumah tangga   elektronik,dan telepon genggam dan lain sebagainya.

Teknologi Informasi adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari Teknologi Informasi. Teknologi Informasi menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
Ø Menurut  M. Ngalim Purwanto (dalam Asmani, 2011:135) Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

a)     Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

b)     Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri.

c)     Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.

d)     Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.

e)     Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari

B.    Definisi dan Fungsi Bimbingan Konseling

Shertzer dan Stone , mengartikan bimbingan sebagai “a process of helping an individual to understand himself and his world ” artinya proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Selanjutnya, bimbingan dapat diartikan sebagai “proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal”( Sunaryo, 1998:3).Selanjutnya Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia dapat sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.

Menurut Crow and Crow bimbingan diartikan sebagai bantuan yang diberikan seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya, mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri

Sedangkan tujuan dari Bimbingan Konseling adalah :

a)       Pemahaman; menghasilkan pemahaman pihak-pihak tertentu untuk pengembangan dan pemacahan masalah peserta didik meliputi:

1)    pemahaman diri dan kondisi peserta didik, orang tua, guru pembimbing;
2)    lingkungan peserta didik termasuk di dalamnya lingkungan sekolah; dan keluarga peserta didik dan orang tua; lingkungan yang lebih luas, informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan, dan sosial budaya/terutama nilai-nilai oleh peserta didik.

b)       Pencegahan; menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang timbul dan menghambat proses perkembangannya.

c)       Pengentasan; menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik.

d)       Advokasi; menghasilkan kondisi pembelaaan terhadap pengingkaran atas hak-hak dan/atau kepentingan pendidikan.

e)       Pemeliharaan dan pengembangan; terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan (http;//deviarimariani.wordpress.com).

3.     Pembahasan

A.    Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam latar belakang maka bisa dikatakan bahwa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan dan bersinergi terhadap transaksi informasi, sehingga informasi atau pengetahuan yang akan menciptakan gagasan teknologi serta sebaliknya teknologi juga akan mempermudah akses informasi dan ilmu pengetahuan. Ketika akses informasi tersebut semakin mudah, maka hal ini berdampak kepada globalisasi raksasa serta kemajuan teknologi yang semakin mutakhir dengan perkembangan, kemajuan serta kedinamisan yang sangat cepat. Hal tersebut akan berdampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk kedalam wilayah pendidikan formal. Kemajuan teknologi informasi yang semakin mutakhir dan semakin mengefisienkan konsumen pengguna teknologi, akan menjadi suatu daya tarik yang kuat untuk mengaplikasikannya dalam ranah pendidikan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan pendidikan yang semakin hari semakin dituntut untuk bergerak atau berkembang lebih cepat demi mengejar kemajuan era yang semakin mutakhir dan sangat cepat Bimbingan dan konseling merupakan proses upaya membantu individu untuk mencapai perkembangannya yang optimal. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung untuk peserta didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan potensi dirinya. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal senantiasa menyelaraskan dengan perkembangan pendidikan yang juga selaras dengan perkembangan zaman, oleh karena itu, bimbingan konseling juga memerlukan suatu penyesuaian dengan kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi teknologi informasi.

Keterampilan konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu wujud profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan. Teknologi informasi memiliki beberapa fungsi dan peranan dalam Bimbingan konseling yaitu:

a.       Publikasi: disini teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK.

b.       Pelayanan dan Bantuan: dalam fungsi ini Bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.

c.        Pendidikan: dikatakan demikian karena di dalam informasi yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya. Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

Ø  Konseling melalui Telepon
Ø  Konseling melalui video-Phone
Ø  Konseling melalui radio dan televise
Ø  Konseling berbantuan komputer yaitu Email
Ø  Konseling melalui internet atau chating

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi komputer dalam menunjang  profesionalitas kerja konselor, konselor perlu mengetahui potensi apa yang terkandung pada teknologi komputer. Sesuai dengan kompetensi akademik konselor disebutkan bahwa seorang konselor profesional harus menguasai khasanah teoritik dan prosedural termasuk teknologi dalam bimbingan dan konseling. Walaupun kegiatan konseling dilakukan dengan jarak jauh namun kerahasiaan konseli harus tetap terjaga dengan berpedoman pada layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap muka. Layanan yang lebih mudah yaitu dengan cyber counseling yang memungkinkan konseli tidak merasa malu/canggung yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja.

B.      Urgensi Teknologi Informasi dalam konteks Bimbingan Konseling

Urgensi bimbingan dan konseling mengacu pada perkembangan serta kemajuan teknologi yang mutakhir, salah satunya ialah penggunaan alat atau media komunikasi serta informasi elektronik baik secara on line maupun off line. Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang konvensional. Sebagaimana tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut.

Alat – alat atau media dalam akses informasi di era global ini sangat beragam dan mutakhir, seperti telepon selular, komputer, internet dan media lainnya yang langsung atau online ataupun yang tidak langsung atau off line. Semua media teknologi informasi tersebut akan mempermudah akses pemberian bantuan terhadap individu jika dimanfaatkan secara tepat guna dan terlatih. Oleh karena itu professional di bidang bimbingan dan konseling yang selanjutnya disebut dengan konselor, dituntut untuk dapat menggunakan serta terlatih dalam penggunaan dan penerapan konseling melalui mediatek nologi.Salah satu upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi peserta atau konseli dalam mengembangkan potensi serta memahami dirinya juga mengoptimalkan perkembangannya.
Karena itu pada era serba teknologi ini, bimbingan dan konseling juga dituntut untuk menyesuaikan terhadap keadaan agar selalu dapat mengiringi dan membantu konseli di zaman yang semakin mutakhir. Sebagaimana upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi konseli, maka penggunaan teknologi informasi atau media elektronik penunjang proses konseling akan sangat dibutuhkan agar konseli dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara efisien serta tidak terkesan ketinggalan zaman. Jika layanan bimbingan konseling masih menerapkan cara – cara konvensional dalam era teknologi yang semakin maju, maka layanan tersebut akan ditingalkan oleh konseli yang akan mengakibatkan degradasi moral serta ketidakmampuan konseli dalam memecahkan serta mengoptimalkan tugas perkembangan yang harus dilaluinya secara mandiri.
Jika hal tersebut terjadi, akan banyak individu yang mengalami kesulitan dalam pemahaman diri dan akan cenderung masuk kedalam zona kebebasan yang kebablasan tanpa adanya bimbingan yang bersifat mengembangkan kepribadian yang sehat. Dengan demikian penerapan atau pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling menjadi suatu urgensi tersendiri dalam penyesuaian kondisi zaman atau era yang sangat global.
Urgensi teknologi informasi dalam bimbingan konseling menuntut konselor untuk dapat menguasai teknologi agar dapat memudahkan dalam pemberian pelayanan konseling kepada kliennya. Memanfaatkan TI bagi seorang guru sudah semakin urgen tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK, banyak sekali kreasi yang dapat dibuat dalam melayani konseli.Dalam aplikasinya teknologi dan informasi ini lebih diarahkan untuk membantu konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi terutama ketika seorang konseli ingin melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya. Kelebihan daripada ini, konseli lebih cepat mengakses semua informasi yang ada dan tidak harus melakukan proses konseling secara langsung. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya adalah semakin mudahnya interaksi antara konselor dengan kliennya yang tidak harus bertatap muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Teknologi informasi juga memudahkan klien untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan pada saat itu juga.
Dalam proses bimbingan dan konseling masih banyak yang belum mengetahui pemanfaatan media teknologi informasi untuk menunjang layanan bimbingan dan konseling. Konselor sekolah tidak semuanya mengerti atau paham tentang penggunaan internet. Padahal internet merupakan media yang sangat efektif dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Untuk itu, perlu adanya suatu sosialisasi untuk meningkatkan kinerja konselor di sekolah dalam hal memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar nantinya bidang bimbingan dan konseling tidak lagi menjadi bidang layanan yang membosankan dan menjenuhkan. Tidak hanya konselor yang perlu diberikan sosialisasi. Para konseli yang dalam hal ini adalah siswa juga perlu diberikan suatu sosialisasi agar kemajuan teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan sesuai apa yang diharapkan.
Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif. Jika konselor dan konseli sudah paham akan manfaat dan pentingnya teknologi informasi dalam menunjang proses layanan bimbingan dan konseling, maka ke depannya bimbingan dan konseling akan menjadi suatu bidang pendidikan yang inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi namun tetap tidak menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.

4.       Penutup

Dari uraian di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :

1)       Dalam Bimbingan Konseling penggunaan Teknologi Informasi dapat diterapkan dalam berbagai hal, diantaranya konseling melalui Telepon, konseling melalui video-Phone, konseling melalui radio dan televisi, Konseling berbantuan komputer yaitu Email, konseling melalui internet atau chating, konseling melalui surat disket.

2)       Urgensi Teknologi Informasi dalam konteks Bimbingan Konseling mengacu pada tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut.


Daftar pustaka

Asmani, Jamal ma'mur. 2011. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia     Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press.

Hartono, Soedarmadji, Boy.2005. Psikologi Konseling. Surabaya: University Press UNIPA  Surabaya.

MAGSUD, TUJUAN DAN MANFAAT LAYANAN BK KARIR DI SEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada sekarang ini karir menjadi hal penting, banyak sekali orang yang gagal dalam karirnya dan menjadi pengangguran.Anak muda tidak tahu bagaimana berkarir dengan baik.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang trampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang trampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha untuk mempersiapkan anak didiknya, sekolah diharapkan memberi layanan bimbingan.Layanan bimbingan ini bertujuan untuk memandirikan dan mempersiapkan anak didik untuk terjun ke dalam masyarakat.
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa layanan yang salah satunya adalah layanan bimbingan karir. Layanan bimbingan karir ini diharapkan dapat membina anak didik dalam memilih karirnya di masa depan, sehingga kebingungan dalam memilih karir dapat teratasi.
B.     RUMUSAN MASALAH
  1. Apa pengertian bimbingan karir?
  2. Apa tujuan bimbingan dan konseling karir di sekolah?
  3. Apa manfaat yang didapatkan dari bimbingan dan konseling karir di sekolah?
  4. Apa prinsip-prinsip yang diterapkan dalam bimbingan dan konseling karir?
C.     TUJUAN PENULISAN

1.      Sebagai tugas remidi mata kuliah BK Karir
2.      Agar dapat mengetahui apa itu bimbingan karir.
3.      Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan karir di sekolah.
4.      Untuk mengetahui manfaat dari bimbingan karir di sekolah.
5.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang diterapkan dalam bimbingan dan konseling karir.


BAB II
PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN BIMBINGAN KARIR
Dalam bidang bimbingan dan konseling, kita pasti menjumpai bimbingan karier. Dan dibawah ini akan ada penjelasan mengenai apa itu bimbingan karier.
Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:
  • Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki.Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
  • Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
  • Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
  • Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
  • Menurut Mohamad Surya (1988:31)
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Dari beberapa pengertian di atas, ada beberapa kata yang sama yang perlu digaris bawahi yaitu kata proses membantu, memecahkan masalah karir, memilih pekerjaan dan penyesuaian diri. Dari ketiga kata ini dapat dirumuskan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses membantu individu dalam memecahakan masalah karir dan mempersiapkan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Masalah karir yang dihadapi individu seperti bingung dalam menentukan jurusan yang akan dipilih, bingung akan kemana setelah lulus sekolah, dan lain sebagainya.

2.      TUJUAN BIMBINGAN KARIR
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
  2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
  3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
  4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
  5. Mengembangkan nilai-nilai sehubungan dengan gaya hidup yang dicita-citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.
Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karimya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457) mengemukakan bahwa bimbingan karier bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan kariernya yang sesuai dengan kernampuannya.
Moh.Surya (1988.14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.


3.      MANFAAT BIMBINGAN KARIR
Bimbingan karir ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut (Walgito, 2010):
  1. Para siswa di tingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan. Walaupun ada kata “memilih”, namun sebenarnya telah adanya batas tertentu dalam pengambilan program karena adanya persyaratan yang terkait dengan prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Dalam pemilihan ini, diperlukan adanya kecermatan, serta perhitungan yang mantap dan tepat. Oleh karena itu, siswa memerlukan adanya bimbingan.
  2. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
  3. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan, serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan adanya bimbingan karir.
  4. Pada kenyataannya, para siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Sehubungan dengan itu, mereka memerlukan bimbingan termasuk bimbingan karir untuk menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
  5. Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan tersebut, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan.










4.      FUNGSI BIMBINGAN KARIR
Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai dengan kemampuannya. Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
  2. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja sesuai dengan keinginannya.
  3. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja













BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN


1.      Bimbingan karir ialah proses pemberian bantuan kepada individu untuk memecahkan masalah karir, dan mempersiapkan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  1. Tujuan dari bimbingan karir pada umumnya adalah mempersiapkan individu untuk menentukan masa depannya.
  2. Manfaat bimbingan karir berkaitan dengan tujuan dari bimbingan karir, yaitu untuk mempersiapkan individu dalam menentukan masa depannya.
  3. Jenis permasalahan karir yang dihadapi Siswa sangat bermacam-macam, mulai dari permasalahan memikirkan masa depan, menentukan jurusan, dll .

B.     SARAN

-Mahasiswa memahami pengertian, tujuan, manfaat dan fungsi bimbingan dan konseling karir agar dapat membimbing anak didiknya nanti.
-Memahami permasalahan yang dihadapi Siswa agar dapat menyesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan.









DAFTAR PUSTAKA
http://konselorkonseli.weebly.com/bimbingan-karir.html diakses pada tanggal 09 Februari 2017
KONSELOR INDONESIA. Powered by Blogger.

Bimbingan Dan Konseling dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi

URGENSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Rozysetyono113 (12.0301.0036) Program Studi Bimbingan K...

Search This Blog

Popular Posts

Pages

Kosong

Kosong